informasitips.com – Kembali bekerja ke kantor setelah cuti melahirkan (umumnya hanya 3 bulan) merupakan kondisi dilematis yang harus dihadapi oleh kebanyakan Ibu pekerja (wanita karir). Di satu sisi, para wanita yang baru saja menjadi ibu memiliki kesadaran akan pentingnya memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif selama 6 bulan kepada buah hati tercinta. Namun di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada tuntutan untuk kembali aktif bekerja (berkarier) yang tentunya itu bisa mengganggu kelancaran proses menyusui.
ASI adalah pilihan terbaik dibandingkan susu formula karena kandungan gizi yang ada pada ASI sempurna. ASI mengandung zat-zat yang berguna bagi perkembangan kecerdasan anak. ASI juga mengandung zat kekebalan yang dapat mencegah anak terserang berbagai macam penyakit. Manfaat ASI bukan hanya dirasakan oleh anak, tapi juga oleh para Ibu. Pemberian ASI dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan, menunda kehamilan dan mengurangi resiko Ibu terkena kanker pay*d*ra.
Karena adanya dilema antara ASI dan kembali bekerja, sebagian Ibu terpaksa melepaskan pekerjaannya karena lebih memilih untuk memberikan ASI ekslusif untuk anak-anaknya di rumah. Sayangnya, ada sebagian Ibu yang justru memilih untuk berhenti memberikan ASI hanya karena harus kembali sibuk pada pekerjaan yang menyita waktu, dan memilih untuk memberikan susu formula sebagai pengganti ASI.
Sangat disayangkan, padahal meski harus kembali bekerja dan berkarir, ibu tetap dapat memberikan ASI ke bayinya. Tak perlu khawatir karena Ibu tetap bisa sukses menyusui bayi sambil tetap berkarier. Selain niat yang sungguh-sungguh untuk hanya memberikan yang terbaik bagi anak, juga dibutuhkan lingkungan yang mendukung pemberian ASI ekslusif. Beberapa faktor pendukung antara lain adalah suami atau pihak keluarga lain di rumah, fasilitas ruang laktasi dan tempat menyimpan ASI yang higienis di kantor, serta dukungan dari rekan kerja.
Kembali bekerja di kantor bukan berarti sebagai seorang Ibu Anda harus menyerah dan merelakan bayi tercinta Anda kehilangan hak untuk tidak mendapatkan ASI ekslusif 6 bulan. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan agar pemberian ASI berjalan lancar seiring dengan lancarnya proses Anda kembali bekerja di kantor.
Berikut ini adalah beberapa tips dan kiat sukses menyusui bayi bagi wanita karir atau ibu pekerja:
1. Saat hamil sebelum cuti melahirkan:
Fasilitas ruang laktasi (tempat memerah ASI) yang tertutup, nyaman serta bersih, dan kulkas yang higienis untuk menyimpan ASI sangat penting bagi Ibu menyusui di kantor. Hal ini dikarenakan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan. Memerah ASI tidak bisa dilakukan disembarang tempat, misalnya di toilet kantor untuk mencegah adanya kontaminasi pada ASI yang dihasilkan.
Pengadaan fasilitas yang memadai sesuai kemampuan perusahaan untuk Ibu menyusui di kantor adalah keharusan pada setiap tempat kerja. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan khusus mengenai pemberian ASI ekslusif yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 yang juga menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI secara ekslusif .
Berikut adalah kutipan dari peraturan pemerintah tersebut yang penulis kutip dari http://www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdf
Pada bab V, tempat kerja dan tempat sarana umum, pasal 30 tertulis :
(1) Pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus mendukung program ASI Eksklusif.
(2) Ketentuan mengenai dukungan program ASI Eksklusif di Tempat Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perusahaan antara pengusaha dan pekerja/buruh, atau melalui perjanjian kerja bersama antara serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha.
(3) Pengurus Tempat Kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan/atau memerah ASI sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui dan/atau
memerah ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Selanjutnya pada pasal 31 tertulis:
Tempat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 terdiri atas:
a. perusahaan; dan
b. perkantoran milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta.
2. Saat cuti melahirkan:
Memerah ASI dengan tangan sangatlah mudah dan tanpa biaya. Jangan lupa untuk mencuci bersih tangan Anda sebelum memerah ASI dan gunakan wadah cukup besar yang sudah disterilkan tempat untuk menampung ASI. Kuncinya adalah Anda harus santai dalam melakukan hal ini dan tidak dalam keadaan terburu-buru. Ruangan di rumah harus bersih dan nyaman karena dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang Anda hasilkan.
Bila perlu Anda bisa mengkompres pay*d*ra dan memberikan pijatan sebelum proses pemerasan dimulai. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan Anda untuk menekan lembut tepi areola pay*d*ra yang berwarna coklat dan ASI akan keluar dengan lancar. Pada awalnya mungkin akan sedikit sulit, tapi seiring waktu Anda akan terbiasa melakukannya. Setelah satu pay*d*ra terasa kosong, Anda bisa beralih ke pay*d*ra bagian lainnya. Bila perlu berikan pemijatan di sela-sela pemerasan agar aliran ASI berjalan lancar.
Alat pompa ASI pada dasarnya terbagi dalam dua jenis, yakni :
1. pompa tangan yang bentuknya menyerupai bohlam terbuat dari karet. Pompa yang memiliki prinsip kerja seperti suntikan ini tidak disarankan oleh para ahli ASI karena pada bagian bohlamnya sulit untuk dibersihkan.
2. pompa elektrik yang harganya relatif mahal. Jika Anda memilih untuk menggunakan pompa, jangan segan untuk meminta rekomendasi mengenai jenis atau merk pompa terbaik dari rekan kerja yang pernah menggunakan sebelumnya, pakar laktasi dan bidan.
Penting untuk Anda perhatikan bahwa semua peralatan seperti pompa dan botol susu (sebaiknya berbahan gelas) harus disterilkan sebelum digunakan. Segera bersihkan pompa setelah selesai digunakan. Basuh pay*d*ra dengan air hangat dan lap hingga kering dan tidak ada bekas ASI yang mengering.
ASI bisa tahan selama 4 jam dalam ruangan dengan suhu normal dan 6 jam pada ruangan ber-AC. Jika botol ASI disimpan dalam termos berisi es, ASI dapat bertahan selama 24 jam. ASI yang disimpan dalam kulkas dapat bertahan sampai 5 hari dengan suhu 4 derajat celcius atau lebih rendah. Bila botol ASI disimpan di freezer dapat bertahan sampai 6 bulan lamanya.
Sebaiknya, jangan lupa untuk memberikan label seperti tanggal dan jam memerah ASI pada botol sebelum menyimpannya di kulkas atau freezer. Sebaiknya gunakan botol susu berbahan gelas yang sudah disterilisasi, bukan botol susu plastik dengan dot (yang memiliki lubang kecil) untuk mencegah peluang terjadinya kontaminasi dengan udara.
Bila Anda ingin mencairkan ASI beku dari freezer Anda bisa menyimpannya di kulkas selama beberapa saat. Gunakan wadah berisi air hangat (bukan air panas) untuk merendam botol ASI yang dingin sampai ASI mencapai suhu normal sehingga bisa diberikan ke bayi Anda. Jangan pernah memanaskan ASI di panci atau di microwave.
Kocok botol ASI, teteskan pada punggung tangan Anda untuk mengetes suhu ASI sebelum diberikan ke anak. Perhatikan apabila ada kejanggalan seperti perubahan warna ASI dan bau yang tajam. Untuk lebih menyakinkan Anda bisa mencicip ASI untuk mengetahui apakah ada keanehan pada rasa seperti rasa asam atau basi. Bila bayi Anda tidak habis meminum ASI yang diberikan, maka Anda tidak bisa membekukan ASI tersebut kembali. Sisa ASI harus segera dibuang.
Sampaikan informasi cara menghangatkan dan pemberian ASI ke bayi kepada suami, anggota keluarga lain di rumah atau staff tempat Anda menitipkan bayi Anda di tempat penitipan anak. Dengan begitu mereka mendapatkan informasi dengan jelas apa yang seharusnya dilakukan saat harus memberikan ASI ke bayi Anda sehingga Anda akan tenang dan bisa berkonsentrasi penuh bekerja di kantor.
3. Saat kembali bekerja di kantor:
Pilih jasa kurir ASI yang baik, yaitu jasa kurir ASI yang bisa menjamin bahwa ASI yang diantarkan akan tetap terjaga kualitasnya. Anda bisa menempatkan ASI yang telah Anda perah ke dalam botol-botol yang diberi label nama Anda. ASI yang akan diantarkan selanjutnya oleh kurir akan ditempatkan di dalam cooler box, kotak pendingin yang berguna untuk menjaga kualitas dan daya tahan ASI. Selanjutnya, si kurir akan mengantarkan ASI perah untuk bayi Anda ke rumah sesuai pesanan Anda.
Beberapa tips dan kiat di atas tentunya akan sangat berguna bagi Anda yang ingin sukses menyusui bayi dan tetap ingin berkarier.
Selamat kembali bekerja, mantapkan niat dan bersama kita saling mendukung pemberian ASI ekslusif sebagai upaya mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas! Semoga bermanfaat.