informasitips.com – Bulan puasa Ramadhan selalu menjadi momen spesial bagi umat islam di seluruh dunia. Di bulan suci ini umat islam diwajibkan berpuasa satu bulan penuh. Tentunya, kewajiban berpuasa memiliki banyak hikmah dan manfaat baik itu bagi keimanan maupun kesehatan. Lantas, bagaimana dengan wanita yang sedang hamil atau menyusui? Bolehkah ibu hamil dan menyusui menjalankan ibadah puasa?
Hukum puasa bagi ibu hamil dan menyusui
Islam adalah agama yang memudahkan umatnya menjalankan ibadah, begitu pula dengan puasa. Islam sendiri tidak mewajibkan secara mutlak bagi ibu hamil atau menyusui untuk puasa sebulan penuh. Ibu hamil dan menyusui boleh memilih untuk berpuasa, mengganti dihari lain, atau membayar fidyah. Semua pilihan tentu berdasarkan keadaan kesehatannya.
Kondisi kesehatan ibu hamil pada trimester pertama tentu berbeda dengan trimester kedua dan ketiga. Begitu juga dengan kondisi kesehatan ibu menyusui pada enam bulan pertama, tentu saja berbeda dengan kondisi ibu menyusui saat usia bayinya sudah di atas satu tahun. Karena berbagai kondisi dan keadaan inilah maka ibu hamil dan menyusui boleh memilih apakah berpuasa atau berbuka. Namun, jika keadaan sehat dan normal, maka ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk berpuasa.
Puasa tidak menghambat kehamilan dan produksi ASI
Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat puasa diantaranya adalah mampu melunturkan lemak, menyehatkan pencernaan dan hati, mencegah penyakit jantung, dan lain-lain.
Puasa bukan berarti mengurangi asupan nutrisi, tapi mengubah pola makan kita. Kalau biasanya kita makan saat siang maupun malam, maka saat puasa kita hanya makan sepanjang malam saja.
Kebutuhan nutrisi dalam sehari bisa kita penuhi saat malam hari. Keadaan ini tidak banyak berbeda dengan ibu hamil dan menyusui, hanya saja mereka butuh tambahan energi. Jadi, jika tidak ada gangguan kesehatan lain, maka puasa tidak akan berdampak negatif bagi ibu hamil dan menyusui.
Pertimbangan masa
Kondisi kesehatan ibu hamil pada masa kehamilan trimester pertama berbeda dengan kondisi saat trimester dua dan tiga. Pada masa trimester pertama ini (3 bulan pertama kehamilan), sebagian besar ibu hamil akan mual dan muntah, terutama pada pagi hari. Dalam keadaan yang lebih parah, beberapa ibu hamil akan muntah sebelum mengonsumsi makanan. Dengan begitu, asupan nutrisi akan berkurang.
Untuk mengatasi keluhan mual muntah atau morning sickness pada ibu hamil muda, maka ibu hamil disarankan untuk makan dalam porsi kecil (sedikit), namun sering. Namun, hal ini tentunya akan sulit dilakukan kalau anda berpuasa. Selain itu, awal kehamilan adalah masa pembentukan organ penting seperti jantung, otak, dan lain-lain. Jadi, perlu pertimbangan khusus jika anda memutuskan puasa pada trimester satu kehamilan. Akan lebih aman, bagi ibu hamil muda (hamil di masa trimester pertama kehamilan), sebaiknya tidak berpuasa dulu, karena asupan nutrisi di masa awal-awal kehamilan ini sangat diperlukan untuk menunjang kehamilan dan pertumbuhan janin Anda.
Bagi ibu menyusui secara eksklusif, enam bulan pertama adalah saat dimana bayi sangat bergantung pada ASI. Keadaan ini berbeda dengan setelah enam bulan dimana bayi bisa memperoleh makanan selain ASI. Karenanya, perhatikan dengan sungguh-sungguh keadaan bayi anda jika memutuskan puasa pada masa ini.
Keadaan yang mengharuskan berbuka
Meskipun boleh berpuasa, tapi jika ada penyulit seperti di bawah ini maka sebaiknya anda memilih untuk tidak berpuasa:
• Perdarahan saat hamil
• DM (Diabetes Melitus)
• Hipertensi saat hamil
• Anoreksia
• Gangguan sistem pencernaan
• Ibu hamil dengan IUFD (Intra Uterin Fetal Death) yaitu gangguan pertumbuhan janin yang menyebabkan janin mati.
Ibu hamil dan menyusui yang berpuasa harus segera berbuka jika mengalami gejala berikut:
Kesimpulannya, apapun kondisi anda sebaiknya kosultasikan pada ahli kebidanan dan kandungan untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan kesiapan Anda untuk dapat berpuasa atau tidak.
Syarat boleh puasa bagi Ibu hamil dan menyusui
Syarat secara umum ibu hamil dan menyusui diperbolehkan menjalankan ibadah puasa bila hal tersebut tidak mengganggu kesehatan ibu, janin, maupun bayi.
Untuk lebih spesifik lagi, ada beberapa tanda yang dapat menjadi acuan apakah ibu hamil dan menyusui masih aman dan boleh menjalankan ibadah puasa, yaitu:
Tanda ibu hamil tetap bisa berpuasa adalah:
Tanda bayi cukup ASI dan ibu boleh berpuasa:
Setelah memahami penjelasan di atas, kini keputusan berpuasa atau tidak ada di tangan anda. Pilihan puasa atau tidak bukanlah penghambat momen indah ramadhan untuk beribadah. Jika anda memilih untuk tidak berpuasa, maka anda bisa melakukan ibadah lain di bulan penuh berkah ini.
Semoga bermanfaat.
————————-
Baca juga artikel Tips Puasa Sehat Bagi Ibu Hamil dan Menyusui