informasitips.com – Bupivacain adalah senyawa anestetik (obat bius) yang bekerja dengan cara mem-blokir sinyal rasa sakit yang menuju ke otak. Bupivacain merupakan obat bius lokal, artinya hanya diperuntukkan untuk membius pada satu area saja.
Bupivacain umumnya diberikan dengan cara injeksi epidural ke dalam sumsum tulang belakang agar mati rasa selama pasien menjalankan proses persalinan, bedah atau tindakan medis lainnya. Selain itu, bupivacain juga digunakan sebagai obat bius pada prosedur medis di dokter gigi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat Bupivacain ini, yaitu
Dosis Bupivacain adalah 400 mg per 24 jam, atau pemberian dosis tunggal mencapai 175 mg. Jumlah itu bisa lebih atau kurang tergantung dari masing-masing pasien. Jika Bupivacain diberikan melebihi dosis yang seharusnya (overdosis), maka efek yang dapat muncul antara lain adalah kantuk, lesu dan lemah, serta nafas lambat.
Efek Samping Bupivacain antara lain adalah cemas, gelisah, rasa ingin pingsan, masalah pada penglihatan dan bicara, konvulsi, dengung di telinga, nafas melambat, detak jantung menjadi lebih cepat atau melambat, sedikit atau tidak urinasi sama sekali.
Bupivacain dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah (seperti warfarin), obat-obat antidepresan, inhibitor MAO, dan obat golongan phenothiazine. Jika pasien tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum pemberian Bupivacain, maka pasien harus mengonsultasikan hal tersebut ke dokter.